Psikotes EPPS Software

 EPPS



Salah satu tes yang digunakan untuk mengungkap kepribadian adalah EPPS (Edward Personal Preference Schedule). Tes ini dikembangkan oleh Allen. L Edward yang mengacu pada konsep teori kepribadian Murray yang dikenal dengan personologi. EPPS memiliki cara agar sebisa mungkin menuntup munculnya jawaban karena tuntutan sosial, sehingga jawaban yang diberikan benar-benar mencerminan keperibadian testee. Hal tersebut dilakukan dengan serempak menampilkan pasangan pernyataan dimana testee memilih salah satu dari pasangan pernyataan yang menggambarkan dirinya, dengan demikian testee akan lebih banyak ditentukan oleh dirinya sendiri dibandingkan oleh tuntutan sosial. Penggunaan EPPS sangat berbeda dengan inventory pernyataan tunggal. EPPS juga berbeda dengan inventory lain terutama dalam mengukur stabilitas emosi, anxiey (kecemasan), penyesuaian diri atau keadaan neurotik selain bisa menelusuri sindrom klinis atau psikiatris, misalnya untuk menentukan paranoia, histeria maupun schizophrenia.
EPPS yang merupakan hasil pengembangan dari teori kepribadian Murray, hanya menggunakan 15 need dari 20 need yang dikemukakan oleh Murray. Tes kepribadian hanya berbentuk verbal yang terdiri dari 225 pasang pernyataan. Semua pasangan pernyataan tersebut merupakan pengembangan dari beberapa aspek psikologis yang akan diukur, yang meliputi 15 macam need. Dalam setiap pasang pernyataan, subjek diminta untuk memilih salah satu pernyataan yang sesuai dengan ciri khas dirinya sendiri. Bagi individu tertentu, pasangan pernyataan tersebut mungkin saja sama-sama menggambarkan atau bahkan tidak menggambarkan ciri khas yang terdapat dalam dirinya. Dalam kondisi seperti ini, subjek tetap “dipaksa” untuk menentukan pernyataan mana yang lebih cenderung mendekati ciri khas dirinya sendiri.
Menggunakan pertimbangan meminimalisir individu merasa mendapat kontrol dari tuntutan sosial, digunakan EPPS yang merupakan tes inventory (self report) untuk mengetahui bagaimana gambaran kepribadian mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012. Disamping itu, alasan penggunaan tes dengan selfreport mempunyai keuntungan administrasi yang relatif mudah dan ekonomis. Sebab tes memberikan pilihan respon yang terbatas, seperti menandai item yang sesuai dengan kondisi subyek, mereka kemudian dapat diberik skor dengan reliabilitas yang antar penilai yang tinggi (Nevid, dkk, 2005: 86).

Berikut 15 Sifat dalam EPPS

1. Achievement (ACH)

Kebutuhan/dorongan untuk mencapai hasil kerja/belajar sebaik mungkin, melaksanakan tugas yang menuntut keterampilan dan usaha, untuk dikenal otoritasnya, mengerjakan tugas yang sangat berarti, mengerjakan pekerjaan yang sulit sebaik mungkin, menyelesaikan masalah yang rumit-rumit, dan ingin mengerjakan sesuatu lebih baik dari yang lain, dsb.

Positif : adanya kemauan dan kesanggupan (bukan kemampuan) untuk menunjukkan prestasi, baik dalam bidang studi maupun pekerjaan, sukses dalam kehidupan sosial dan status dan sebagainya.
Negatif : keinginan yang berlebihan, sehingga merugikan bagi subjek. Dapat dikatakan subjek ambisius, sehingga mengalami kekurangan dalam kehidupan sosial atau bermasyarakat. (Berlawanan dengan Affiliation-6, Nurturance-11, Abasement-10)
 
2. Deference (DEF)
Kebutuhan/dorongan untuk mendapat pengaruh dari orang lain, mengikuti perintah dan apa yang diharapkan orang lain, memberikan hadiah kepada orang lain, memuji hasil pekerjaan orang lain, menerima kepemimpinan orang lain, membaca kisah tentang orang-orang besar, menyesuaikan diri pada kebiasaan dan menghindar dari yang tidak biasa, menyerahkan kepada orang lain untuk mengambil keputusan, dsb.
Positif : mengandung arti adanya kemauan untuk menyesuaikan diri, mengikuti, menuruti, menghargai suatu tata cara/aturan, konvensional.
Negatif : ada kecenderungan sugestibel, kurang bersikap kritis. Untuk ini perlu diperhatikan taraf inteligensi, bila rendah artinya kemungkinan untuk sugestibel dan kurang kritis. Tetapi bila inteligensi tinggi, maka subjek ini mengikuti tata aturan yang berlaku namun tanpa disertai pemahaman dan pengolahan pengertian atas itu.
 
3. Order (ORD)
Kebutuhan untuk memiliki pekerjaan tertulis tetap rapih dan teratur, membuat rencana sebelum memulai tugas yang sulit, menunjukan keteraturan dalam berbagai hal, memelihara segala sesuatu tetap rapih dan teratur, memperinci pekerjaan secara teratur, menyimpan surat dan arsip, berdasarkan sistem tertentu, makan dan minum secara teratur, dsb.
Positif : adanya kebutuhan akan keteraturan dan memiliki minat pada hubungan manusia, dengan benda dan juga idea yang memberi suatu efek yang baik terhadap pengertian, pertanggung-jawaban dalam menunaikan tugas dan kewajibannya dengan cara dewasa.
Negatif : mengurangi kelincahan, kreativitas dan kemampuan untuk memimpin/mengatur, terlalu takut menyimpang, sehingga peraturan dipegang teguh.  (Berlawanan dengan Exhibition-4, Change-12, Dominance-9)
 
4. Exhibition (EXH)
Memperlihatkan diri agar menjadi pusat perhatian orang, menceritakan keberhasilan diri, menggunakan katakata yang tidak dipahami orang lain, bertanya yang tidak akan terjawab orang lain, membicarakan pengalaman diri yang membahayakan, menceritakan hal-hal yang menggelikan, dsb.
Positif : mau menunjukkan diri secara euphoris, riang, extraversi, percaya diri, optimis.
Negatif : kebutuhan yang berlebihan untuk menunjukkan diri, sehingga sering mengurangi pengendalian diri (self-control), kurang disiplin, memamerkan dan menonjolkan diri, sok atau sombong.
 
5. Autonomy (AUT)
Menyatakan kebebasan diri untuk berbuat apapun/mengatakan apapun, bebas mengambil keputusan, melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan orang lain, menghindari pendapat orang lain, dan menghindari tanggung jawab, dsb.
Positif : keinginan untuk mandiri, sifat tidak tergantung dalam hal pendapat/pendirian, menolak sugesti dalam kebutuhannya akan pendirian yang bersifat inkonvensional, berkeinginan untuk progresif dan orisinil.
Negatif : bila kebutuhan ini berlebihan, maka subjek kurang mampu menyesuaikan diri secara kooperatif, fanatik, radikal (selalu menginginkan perubahan), kepala batu. (Berlawanan dengan Nurturance-11, Affiliation-6, Deference-2, Abasement-10)
 
6. Affiliation (AFF)
Setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok, mengerjakan sesuatu untuk kawan, membentuk persahabatan baru, membuat kawan sebanyak mungkin, mengerjakan pekerjaan bersama-sama, akrab dengan kawan, menulis surat persahabatan, dsb.
Positif : kebutuhan untuk memperhatikan sesama manusia, untuk pergaulan yang harmonis dengan manusia lain yang disertai dengan toleransi dan kehangatan dalam pendekatan.
Negatif : orang kurang tegas, kurang dapat mempertahankan pendiriannya, kurang berani, menjadi budak orang lain.
 
7. Intraception (INT)
Menganalisis motif dan perasaan sendiri, mengamati orang lain untuk memahami bagaimana perasaan orang lain, menempatkan diri di tempat orang lain, menilai orang lain dengan mencoba memahami latar belakang tingkah lakunya dan bukan apa yang dilakukannya, menganalisis perilaku orang lain, menganalisis motif-motif perilaku orang lain, dan memperkirakan apa yang akan dilakukan orang lain, dsb.
Positif : kebutuhan akan minat/pengarahan terhadap masalah manusia untuk diketahui dan dianalisis, menempatkan diri pada kebutuhan orang lain, empati. Ada kepekaan dan diferensiasi perasaan, serta ada keaktifan dalam diri baik untuk mengembangkan diri maupun bagi kepentingan orang lain.
Negatif : mudah hanyut dan terbawa oleh situasi/perasaan orang lain, kurang dapat mempertahankan jarak. Untuk dapat mengambil jarak, subjek harus bersikap kritis, mengendalikan diri dan rasional.
 
8. Succorance (SUC)
Mengharapkan bantuan orang lain apabila mendapat kesulitan, mencari dukungan dari orang lain, mengharapkan orang lain berbaik hati kepadanya, mengaharapkan simpati dari orang lain, dan memahami masalah pribadinya, menerima belai kasih sayang orang lain, mengaharapkan bantuan orang lain di saat dirinya tertekan, mengharapkan maaf dari orang lain apabila dirinya sakit, dsb.
Suc lebih bersifat negatif, dan mempunyai arti kebutuhan akan pemanjaan diri, pasif, kebutuhan akan kontak sosial yang diwarnai oleh meminta bantuan yang bersifat egosentris dan kurang dewasa, dependent, juga mencari rasa aman. Semua itu mencerminkan labilitas emosi dan kurang tegas dalam menyesuaikan perasaan/emotional adjustment. Secara klinis biasanya terdapat pada penderita histeria, meminta perhatian terlalu banyak bagi dirinya, namun pasif. (Berlawanan dengan Endurance-13, Domination-9, Autonomy-5, Intraception-7)
 
9. Dominance (DOM)
Membantah pendapat orang lain, ingin menjadi pemimpin kelompoknya, ingin dipandang sebagai pemimpin orang lain, ingin terpilih selalu sebagai pemimpin, mengambil keputusan dengan mengarahkan kelompok, menetapkan persetujuan secara sepihak, membujuk dan mempengaruhi orang lain agar mau mengerjakan yang ia inginkan, mengawasi dan mengarahkan kegiatan yang lain, mendiktekan apa yang harus dikerjakan orang lain, dsb.
Positif : umumnya merupakan kebutuhan akan suatu keinginan/kemauan yang masih dapat diterima (acceptable), yaitu keinginan untuk memimpin, mempengaruhi, membimbing, mengawasi, membina, mengarahkan, menghimpun, mengorganisasikan, memberi struktur, mengatur, adanya kepercayaan pada diri sendiri dan juga merupakan seorang yang mampu mengadakan hubungan sosial (Social Competence).
Negatif : keinginan untuk menjelajah, mengharuskan, mewajibkan, yang kesemuanya berbau otoriter, tidak mengakui hak-hak dan kewajiban manusia, mempertentangkan antara dirinya dengan orang lain.
Ps :
Dom mempunyai korelasi positif dengan Agg, Ach dan Exh. Korelasi negatif dengan Aba, Def, Suc dan Nur. Dom biasanya disertai dengan agresi, tetapi tidak semua orang demikian. Harus dilihat profil keseluruhan.
 
10. Abasement (ABA)
Merasa berdosa apabila berbuat keliru, menerima cercaan/celaan orang lain, merasa perlu mendapat hukuman apabila berbuat keliru, merasa lebih baik menghindar dari perkelahian, merasa lebih baik menyatakan pengakuan akan kekeliruannya, merasa rendah diri dalam berhadapan dengan orang lain, dsb.
Positif : keinginan untuk merendahkan diri dengan maksud mendukung keinginan untuk menyesuaikan diri, kompromi, terlihat ada toleransi. Keberanian mengakui kesalahan, mengoreksi diri, rendah hati dalam arti tidak sombong dan tahu tata krama.
Negatif : tercermin kurang cukup adanya keinginan, kemauan, aspirasi, hambatan atau labilitas emosi. Kurang adanya rasa percaya diri, yang pada umumnya diiringi oleh rasa bersalah dan berdosa. Semua ini merupakan sifat-sifat yang kompleks yang merugikan kompetensi dalam relasi sosial dan pergaulan.
 
11. Nurturance (NUR)
Senang menolong kawan yang kesulitan, membantu yang kurang beruntung, memperlakukan orang lain dengan baik dan simpatik, memaafkan orang lain, menyenangkan orang lain, berbaik hati kepada orang lain, memberikan simpatik kepada yang terluka/sakit, memperlihatkan kasih sayang kepada orang lain, dsb.
Positif : merupakan variabel kebutuhan yang mencerminkan adanya kehangatan perasaan, dan dalam pergaulan disertai dengan pelayanan, memberi, merawat terutama pada manusia (tapi bisa juga pada benda). Juga mencerminkan rasa sosial terhadap sekelilingnya, bersedia atau siap memberi pertolongan kepada siapa yang pantas dan layak menerimanya.
Negatif : merupakan pencerminan emosi yang berlebihan, sehingga kurang lugas, kurang rasional, baik dalam hubungan sosial maupun cara berpikir. Melupakan diri sendiri sehingga dirinya terlantar dan bahkan menjadi korban.
Ps :
Nur mempunyai korelasi positif dengan Aff, Aba, Suc dan korelasi negatif dengan Aut, Agg, Ach dan Het. Nur yang baik seharusnya memiliki unsur take and give.
 
12. Change (CHG)
Menggarap hal-hal yang baru, berkelana, menemui kawan baru, mengalami peristiwa baru dan berubah dari pekerjaan yang rutin, makan di tempat yang berbeda-beda, mencoba berbagai jenis pekerjaan, senang berpindah-pindah tempat, berpartisipasi dalam kebiasaan baru, dsb.
Positif : menunjukkan adanya human devotion (pelimpahan emosi yang ditujukan ke luar/terhadap manusia), fleksibel, perasaan kemanusiaan terhadap manusia lain sehingga ada kemampuan dalam hubungan sosial. Ingin mengadakan eksperimen, ingin mencoba hal yang baru, menginginkan variasi dalam rangka penyegaran dan pengembangan diri.
Negatif : sering kurang mengadakan introspeksi, “hangat” di luar, misalnya orang yang mementingkan urusan di luar rumah sehingga urusan dalam rumah terlantar. Tidak tetap pada pendapat/pendirian atau tidak adanya kemantapan dalam menyelenggarakan sesuatu, plin plan.
Ps :
Chg mempunyai korelasi positif dengan Aut, Exh dan korelasi negatif dengan Ord, Ach, End, Suc. Bila Chg disertai dengan Aut+, perubahan yang diinginkan dikendalikan oleh dirinya sendiri. Bila Chg disertai Aut-, perubahan yang diinginkan dikendalikan oleh pengaruh luar.
 
13. Endurance (END)
Bertahan pada suatu pekerjaan hingga selesai, merampungkan pekerjaan yang telah dipegangnya, bekerja keras pada suatu tugas tertentu, bertahan pada penyelesaian masalah/teka-teki, bertahan pada suatu pekerjaan dan tidak akan ganti sebelum selesai, tidur larut malam untuk menyelesaikan pekerjaan yang dihadapinya, tekun menghadap pekerjaan tanpa menyimpang, menghidari segala yang dapat menyimpangkannya dari tugas, dsb.
Positif : adalah keuletan, kegigihan, ketekunan dalam menyelesaikan pekerjaan dan ada antisipasi akan kebenaran dan manfaat hasil jerih payahnya. Tersirat juga adanya rintangan-rintangan, antisipasi mampu menerobos, mengatasi, menyelesaikan aral melintang, bertubi-tubi terbentur pada rintangan tetapi tetap maju terus dengan stamina yang kuat.
Negatif : asal tahan/asal betah, sifatnya kaku, rigid dan tidak didasari oleh pertimbangan lain.
 
14. Heterosexuality (HET)
Berpergian dengan kelompok yang berlawanan jenis kelamin, melibatkan diri dalam kegiatan sosial yang melibatkan lawan jenis kelamin, jatuh cinta pada jenis kelamin lain, mengagumi bentuk tubuh jenis kelamin lain, berpartisipasi dalam diskusi tentang seks, membaca buku dan bermain yang melibatkan masalah seks, mendengarkan/menyampaikan cerita lucu tentang seks, dsb.
 Positif : kehidupan seksual sehari-hari dalam batas normal, pandangan yang wajar akan pemahaman dan masalah seksual.
Negatif : kehidupan seksual yang berlebihan/over acting, atau sebaliknya ditekan (repressed atau supressed). Repressed artinya ada libido namun ditekan sehingga tidak muncul. Bila Het--- maka ini berarti supressed dan buka repressed, karena di sini nafsu seksual selalu timbul (kompulsif), subjek merasa terganggu dan setiap kali ditekan.
 
15. Aggression (AGG)
Menyerang pandangan yang berbeda, menyampaikan pandangannya tentang jalan pikiran orang lain, mengecam orang lain secara terbuka, mempermainkan orang lain, melukai perasan orang lain, membaca surat kabar tentang perkosaan, dsb.
Positif : agresi yang dikendalikan dan diperhitungkan, berani, ada energi mendobrak sesuatu dengan tujuan untuk hasil yang lebih baik (progresif).
Negatif : nekad, mengadakan perbuatan destruktif dalam segala bentuk. Tidak ada hasil yang progresif, asal saja dan merusak.


Software EPPS Bisa didapatkan di:






Posting Komentar

0 Komentar