Jenis-Jenis Diskriminasi yang sering terjadi

Kenali jenis-jenis diskriminasi yang sering terjadi


Diskriminasi langsung 

Jika kita mengacu pada situasi atau keadaan di mana perlakuan yang berbeda terhadap pelamar pekerjaan atau karyawan dibuat eksplisit dengan mengacu pada dasar-dasar yang tercakup di dalam undang-undang atau Konvensi. Misalnya, Perusahaan membuat iklan lowongan kerja yang secara eksplisit mencantumkan jenis kelamin di dalam iklannya dan hal ini merupakan diskriminasi secara langsung dan melanggar UU dan konvensi.

Baca Juga: Kesetaraan dan Non-Diskriminasi 

Diskriminasi tidak langsung terjadi bila aturan dan praktik terlihat netral, tetapi dalam praktiknya menyebabkan kerugian yang diderita terutama oleh orang-orang dari satu jenis kelamin, etnis, atau keuntungan untuk orang-orang dari satu kelompok tertentu. Misalnya, perusahaan membuat iklan lowongan pekerjaan yang menyatakan persyaratan buta warna yang tidak relevan yang hanya pelamar normal yang berkemungkinan untuk memenuhi kriteria tersebut karena mereka cenderung tidak buta warna merupakan diskriminasi tidak langsung. 

Diskriminasi tidak langsung lebih sulit dideteksi dan kemungkinan besar lebih sulit untuk dicegah. Namun, diskriminasi ini sama-sama merugikannya bagi pekerja dan juga calon pekerja sebagaimana diskriminasi langsung. Pengusaha harus mengambil langkah-langkah aktif untuk mengidentifikasi dan menghapuskan diskriminasi tidak langsung dalam kebijakan dan praktik manajemen sumber daya manusia dengan melihat dampak kebijakan dan praktik tersebut pada seluruh pekerja.

Diskriminasi secara hukum (de jure) 

Diskriminasi ini berarti bahwa sebuah undang-undang atau peraturan memperlakukan berbagai kelompok pekerja secara berbeda. Misalnya, jika undang-undang tersebut adalah untuk mencegah perempuan bekerja pada malam hari, ini akan membatasi pilihan bebas perempuan atas pekerjaan dan merupakan diskriminasi dalam hukum terhadap perempuan.

Diskriminasi secara praktik (de facto) 

Merupakan diskriminasi yang mengacu pada perbedaan faktual dalam kesempatan dan perlakuan terhadap berbagai kelompok berbeda di pasar tenaga kerja atau dalam praktik sumber daya manusia perusahaan. Misalnya, stereotip Suku Jawa sangat cocok untuk pekerjaan pekerjaan berat dan hal ini akan membatasi Suku lain dalam pekerjaan tersebut. 

Posting Komentar

0 Komentar