Soal Psikotes Binet

Psikotes Binet dan Kategori Umur Tes Binet


STANFORD-BINET

Tes Binet Simon dipublikasikan pertama kali pada tahun 1905 di Paris-Prancis. Binet mendapatkan tugas dari pemerintahan untuk mendeteksi anak-anak yang memiliki kecerdasan terbelakang. Binet berasumsi bahwa kecerdasan dapat diukur melalui tugas-tugas yang menggunakan penalaran dan pemecahan masalah bukan pada keterampilan motorik (fisik).

Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan mental seseorang. Inteligensi digambarkan oleh Alfred Binet sebagai sesuatu yang fungsional. Komponen dalam inteligensi sendiri terdiri dari tiga hal, yaitu kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan, kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan dan kemampuan untuk mengkritik diri sendiri. Tes Binet yang digunakan di Indonesia saat ini adalah Stanford BinetIntelligence Scale Form L-M, dimana tes tersebut merupakan hasil revisi ketiga dari Terman dan Merril pada tahun 1960 (Nuraeni, 2012). Kegunaan saat ini untuk tes termasuk penilaian klinis dan neuropsikologis, penempatan pendidikan, evaluasi kompensasi, penilaian karir, perawatan neuropsikologis dewasa, forensik, dan penelitian tentang bakat. Tahapan-tahapan administrasi tes binet, diantaranya adalah:

• Prolognya meliputi, ucapan terima kasih, mejelaskan tujuan pemeriksaan psikologis, menjelaskan prosedur pemeriksaan, penjelasan tentang alat yang akan digunakan, prosedur izin kebelakang, menanyakan kesiapan testee, dan etika hasil.

• Mengecek alat-alat yang akan digunakan.

• Melaksanakan tes Binet.

• Melakukan skoring tes Binet.

• Membuat laporan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menentukan awal test binet, yaitu memastikan umur kronologis anak (CA) dan tes dimulai pada titik dimana anak mempunyai kemungkinan untuk berhasil, akan tetapi dengan usaha. Pada umumnya test Binet dimulai setengah tahun atau 1 tahun dibawah umur kronologis anak.

Tes Binet dengan skala Stanford–Binet berisi materi berupa sebuah kotak yang berisi berbagai macam mainan yang akan diperlihatkan pada anak-anak, dua buah buku kecil yang berisi cetakan kartu-kartu, sebuah buku catatan yang berfungsi untuk mencatat jawaban beserta skornya, dan sebuah petunjuk pelaksanaan dalam pemberian tes. Pengelompokkan tes-tes dalam skala Stanford–Binet dilakukan menurut berbagai level usia, dimulai dari usia 2 tahun sampai denganusia dewasa. Meski begitu, dari masing-masing tes yang berisi soal-soal tersebut memiliki taraf kesukaran yang tidak jauh berbeda untuk setiap level usianya. Skala Stanford–Binet dikenakan secara individual dan pemberi tes memberikan soal-soalnya secara lisan. Meski begitu, skala ini tidak cocok untuk dikenakan pada orang dewasa, sekalipun terdapat level usia dewasa dalam tesnya. Hal ini karena level tersebut merupakan level intelektual dan hanya dimaksudkan sebagai batas-batas dalam usia mental yang mungkin dicapai oleh anak-anak. Skala Stanford-Binet versi terbaru diterbitkan pada tahun 1986. Konsep inteligensi dikelompokkan menjadi empat tipe penalaran dalam revisi terakhir ini dan masing-masing diwakili oleh beberapa tes (Rohmah, 2011). Kelebihan dari tes Binet adalah sebagai berikut (Rachmawati, 2012).

- Mengukur secara objektif kemampuan pemahaman dan penalaran seorang anak.
- Tes Stanford-Binet masih menjadi salah satu tes yang paling banyak digunakan untuk menilai inteligensi siswa dan sangat luas.
- Tes inteligensi Binet dilakukan berdasarkan basis individual. Peneliti dapat mengamati bagaimana minat dan perhatian murid secara mudah. Sedangkan kekurangan dari tes Binet, yaitu (Rachmawati, 2012).
- Bahwa kecerdasan ditentukan secara lahir dan tidak dapat diubah, hasil penelitian Buzan, Machado; Bernard Devlin (Rachmawati, 2012) menyatakan selain gen yang bertanggung jawab, kecerdasan juga ditentukan oleh perawatan otak pra-kelahiran, lingkungan, serta pendidikan.
- Gagasan akan kecerdasan verbal maupun lainnya diukur oleh tes IQ merupakan syarat mutlak kecerdasan (pendapat ini ditolak oleh Gardner).
- Skala Stanford-Binet dikenakan secara individual dan soal-soalnya diberikan secara lisan, dan akan menemui kendala bila dikenakan pada anak dengan gangguan atensi, karena ada beberapa instruksi yang tidak boleh.
- Skala tidak cocok untuk dikenakan orang dewasa, karena level tersebut mempunyai level intelektual dan dimaksudkan hanya sebagai batas-batas usia mental yang ingin dicapai oleh anak-anak,
- Biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang.
Tanggapan: Tes Binet Simon dipublikasikan pertama kali pada tahun 1905 di Paris-Prancis. Tes Binet digunakan untuk pengukuran kecerdasan anak, yaitu materi berupa sebuah kotak yang berisi berbagai macam mainan yang akan diperlihatkan pada anak-anak. Dengan adanya tes Binet ini kita dapat mendiagnosis defisiensi perkembangan atau intelektual pada anak-anak. Kegunaannya di Indonesia pun beragam diantaranya untuk penilaian klinis dan neuropsikologis, penempatan pendidikan, evaluasi kompensasi, penilaian karir, perawatan neuropsikologis dewasa, forensik, dan penelitian tentang bakat. Selain itu, salah satu kelebihan tes ini adalah dilakukan berdasarkan basis individual, hal ini membuat peneliti dapat mengamati bagaimana minat dan perhatian murid secara mudah, namun hal ini juga memiliki kendala yaitu karena tes bersifat individual, soalsoalnya diberikan secara lisan, dan akan menemui kesukaran bila dikenakan pada anak dengan gangguan atensi, karena ada beberapa instruksi yang tidak boleh

INTERUKSI-INTERUKSI PENGERJAAN TES BINET

TAHUN II

1. Form board yang mempunyai 3 lekukan.
2. Respon yang ditunda.
3. Mengenali bagian- bagian badan(sama seperti II 6, 2).

4. Membangun dengan balok menara.
5. Perbendaharaan gambar(sama seperti II 6,4;III,2;IV,1)
6. Kombinasi kata
Pengganti: mengenali benda-banda dan menyebutkan namanya.

TAHUN II-6

1.       Mengenal benda- benda dari pemakainya.
2.       Mengenal bagian- bagian badan(sama seperti II,3).
3.       Menyebut benda.
4.       Perbandaharaan kata gambar(II,5;III,2;IV,1).
5.       Mengulang dua angka.
6.       Mematuhi perintah- perintah sederhana.

Pengganti: form board dengan 3 lekukan:diputar.

 

tahun ke 2

TAHUN III

1.       Menguntai manik.
2.       Perbendaharaan kata gambar(sama seperti II,5;II,6;IV,1).
3.       Membangun dengan balok: jembatan.
4.       Mengingat gambar.
5.       Mengutip sebuah lingkaran
6.       Menggambar garis vertikal.
Pengganti: mengulang angka.

Tahun III

Tahun III-6

1.       Mambandingkan angka.
2.       Bermain kartu: gambar- gambar.
3.       Diskriminasi gambar binatang.
4.       Respon terhadap gambar.
5.       Memilih kancing.
6.       Pengertian I.
Membandingkan lidi.

 


TAHUN IV

1.       Perbendaharaan kata gambar(sama seperti II,5;II,6;III,2).
2.       Menyebut benda- benda diluar kepala.
3.       Analogi yang berlawanan(sama seperti IV-6,2
4.       Pengenalan gambar(sama seperti IV,6;pengganti)
5.       Perbedaan bentuk.
6.       Pengertian II.
Pengganti: mengingat kalimat.


TAHUN IV-6

1.       Perbandingan keindahan.
2.       Analogi yang berlawanan(sama seperti  IV,3).
3.       Kesamaan dan perbedaan gambar- gambar 1.
4.       Bahan- bahan.
5.       3 perintah.
6.       Pengertian III.
Pengganti: pengenalan gambar.

  TAHUN V

1.       Melengkapi gambar: orang laki- laki.
2.       Melipat kertas: segitiga.
3.       Definisi.
4.       Mengutip sebuah segiempat.
5.       Kesamaan dan perbedaan gambar.
6.       Bermain kartu.
Pengganti: p. simpul.

 

TAHUN VI1

1.       Perbendaharaan kata.
2.       Perbedaan.
3.       Gambar- gambar yang tidak lengkap.
4.       Konsep hitung.
5.       Analogi yang berlawanan.
6.       Melacak suatu maze.

Pengganti: respon terhadap gambar tingkat 2(sama seperti III-6,4).

Tahun VII

1.       Keanehan gambar.
2.       Kesamaan (2 benda).
3.       Mengutip belah ketupat.
4.       Pengertian IV.
5.       Analogi yang berlawanan II.
6.       Mengulang angka.

 


TAHUN VIII

1.       Perbendaharaan kata.
2.       Mengingat cerita (jatuh basah kuyup).
3.       Keanehan- keanehan verbal I.
4.       Persamaan dan perbedaan.
5.       Pengertian IV(sama seperti VII,4).
6.       Nama- nama hari dalam satu minggu.
Pengganti: situasi problem I.
 

TAHUN IX

1.       Memotong kertas(sama seperti VIII, pengganti)
2.       Keanehan- keanehan verbal II.(sama seperti VII,2)
3.       Mengingat design I(sama seperti VI,1) 

TAHUN X

1.       Perbendaharaan kata.
2.       Menhitung balok- balok.
3.       Kata- kata abstrak(sama seperti VIII,5).
4.       Mencari alasan I.
5.       Menyebut kata.
6.       Mengulang angka enam.
Pengganti: keanehan verbal

TAHUN XI

1.       Mengingat design(sama seperti XI,3)
2.       Keanehan verbal IV.
3.       Kata- kata abstrak II(sama seperti VIII,2).
4.       Mengingat kalimat II.
5.       Situasi problem II.
6.       Kesamaan 3 benda.
Pengganti: menemukan alasan II.

 

 

Posting Komentar

0 Komentar