Psikotes Kraepelin
salah satu rangkaian tes yang biasanya digunakan perusahaan atau instansi dalam proses seleksi karyawan. Tes ini digunakan oleh tester untuk referensi atau bahan pembanding hasil wawancara terkait ketelitian, kecepatan, ketahanan dan stabilitas kerja. Menurut Anne Anastasi dalam bukunya, Psychologycal Testing, Tes Kraeplin termasuk dalam bentuk speed test , sehingga memang didesain sedemikian rupa agar peserta tes tidak memiliki banyak waktu dalam mengerjakan tes. Dalam tes Kraepelin, peserta tidak dituntut untuk menyelesaikan semua lembar jawab secara tuntas.
Tes kraepelin diciptakan oleh seorang psikiater jerman bernama Emilie kraepelin pada tahun 1856 – 1926. Alat tes ini terlahir karena adanya dasar pemikiran dari faktor-faktor yang khas pada sensori sederhana, sensori motor, perseptual dan tingkah laku. Pada mulanya merupakan tes kepribadian. Namun dalam pekembangannya telah berubah menjadi tes bakat, dengan cara merubah tekanan skoring dan interpretasi. Satu hal yang perlu anda ketahui bahwa alat tes ini akan mengungkap beberapa faktor bakat diantaranya: kecepatan, ketelitian, keajegan, dan ketahanan kerja di dalam tekanan.
Tes Kraeplin umumnya digunakan untuk kepentingan seleksi, promosi, mutasi, dan penjurusan baik dalam bidang industri/organisasi, konseling, dan pendidikan, yang disesuaikan dengan kepentingannya. Tes ini dapat digunakan untuk kepentingan yang mendesak oleh karena baik administrasi dan materi yang digunakan sangat sederhana. Waktunya singkat dan tidak memerlukan persiapan yang rumit.
1. Materi Tes
Tes terdiri dari angka-angka 1-9 yang tercetak penuh dalam bentuk lajurlajur/deret. Bentuk tes berupa satu lembar kertas double kwarto memanjang bolakbalik yang terdiri atas 4 halaman. Halaman 1 untuk menuliskan identitas subyek dan contoh tes. Halaman 2 dan 3 berisi soal sebanyak 50 deret angka-angka. Halaman 4 untuk skoring grafik dan interpretasi (atau biasa dikosongkan).
2. Penyajian Tes
Tes ini dapat disajikan secara individual dan klasikal. Subyek diminta untuk menjumlahkan angka-angka secara berurutan dari bawah ke atas untuk dua angka yang berdekatan tanpa ada angka yang dilewati. Hasil penjumlahannya diletakkan di samping kanan. Dalam pengerjaannya, setiap 15 detik tester memberikan aba-aba untuk segera pindah mengerjakan deret yang berikutnya sampai 50 kali pindah.
3. Waktu Penyajian
Waktu untuk mengisi identitas 4 menit, instruksi 2 menit, latihan 1 menit, mengerjakan soal 12 menit 30 detik. jadi, total waktu yang diperlukan sekitar 20 menit
4. Skoring
Ada beberapa langkah dalam melakukuan skoring Kraeplin.
Langkah 1, periksa semua hasil penjumlahan angka-angka dalam deret satu per satu. Angka penjumlahan yang salah dan terlompati diberikan tanda tersendiri.
Langkah 2, skor ketelitian kerja diperoleh dari jumlah kesalahan menghitung dan yang terlompati.
Langkah 3, skor untuk kecepatan kerja adalah jumlah hasil penjumlahan yang benar pada seluruh deret dibagikan dengan jumlah deret (50).
Langkah 4, skor keajegan dilihat dari selisih skor tertinggi dan terendah.
Langkah 5, skor ketahanan kerja yang biasa digunakan adalah secara kualitatif.
6 Skoring Otomatis
Langkahnya:
1. Anda hanya cukup menginputkan jawaban testee ke dalam software koreksi krapelin.
0 Komentar