Pengendalian Walang sangit (rice bug)
MORFOLOGI
Baca Juga: Penanganan dan pengendalian wareng cokelat
SIFAT DAN PRILAKU
Hama walang sangit biasanya meletakkan telurnya secara berkelompok. Hama ini menyerang pertanaman padi pada fase pertumbuhan generatif atau setelah terjadinya pembungaan. Akan tetapi pada masa tidak ada pertanaman padi atau tanaman padi masih stadia vegetatif, dewasa walang sangit bertahan hidup dan berlindung pada barbagai tanaman yang terdapat pada sekitar sawah. Setelah tanaman padi berbunga dewasa walang sangit pindah ke pertanaman padi dan berkembang biak satu generasi sebelum tanaman padi tersebut dipanen.
Banyaknya generasi dalam satu hamparan pertanaman padi tergantung dari lamanya dan banyaknya interval tanam padi pada hamparan tersebut. Makin serempak tanam makin sedikit jumlah generasi perkembangan hama walang sangit. Hama ini mengeluarkan cairan yang berbau busuk yang digunakan sebagai perlindungan diri
GEJALA SERANGAN
Pada dasarnya gejala yang diakibatkan serangan hama walang sangit adalah kerusakan akibat aktivitas makan dari hama tersebut. Kerusakan yang hebat disebabkan oleh imago yang menyerang tepat pada masa berbunga, sedangkan nimpa terlihat merusak secara nyata setelah pada instar ketiga dan seterusnya. Tingkat serangan dan kehilangan hasil akibat serangga dewasa lebih besar dibandingkan nimfa. Hama walang sangit fase imago dengan jumlah 10 ekor pada tiap 9 rumpun tanaman akan merugikan hasil sebesar 25%. Kerusakan yang tinggi biasanya terjadi pada tanaman di lahan yang sebelumnya banyak ditumbuhi rumput-rumputan serta pada tanaman yang berbunga paling akhir.
Nimfa dan imago mengisap bulir padi pada fase masak susu, selain itu dapat juga mengisap cairan batang padi. Malai yang diisap menjadi hampa dan berwarna coklat kehitaman. Walang sangit mengisap cairan bilir padi dengan cara menusukkan styletnya. Nimfa lebih aktif daripada imago, tapi imago dapat merusak lebih banyak karena hidupnya lebih lama. Hilangnya cairan biji menyebabkan biji padi mengecil jika cairan dalam bilir tidak dihabiskan. Gejala serangan walang sangit dapat terlihat lebih jelas pada gambar berikut
PENGENDALIAN
Pada dasarnya pengendalian dilakukan berdasarkan prinsip pengendalian hama terpadu. Metode yang dapat dilaukan dalam pengendalian hama walang sangit adalah ( Effendi et al.,2009):
1. Pencegahan Secara Biologis (Alami)
Pengandalian secara Biologis, yaitu dengan menggunakan musuh alami belalang, misalnya dengan cara melepaskan predator alami beruba laba – laba dan menanam jamur yang dapat menginfeksi walang sangit.
2. Pengendalian secara Mekanis
a. Menanam tanaman secara serentak.
b. Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh di sekitar sawah agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit.
c. Menangkap walang sangit pada pagi hari dengan menggunakan jala penangkap.
d. Penangkapan menggunakan unmpan bangkai kodok, ketam sawah, atau dengan alga.
e. Pemeliharaan tanaman / kontrol hama yang baik dapat meningkatkan kesehatan
tanaman. Penyiraman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta Penggantian media tumbuh dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Secara tidak langsung, kultur teknis yang baik dapat memantau keberadaan hama dan penyakit secara dini.
3. Pengendalisn secara Kimiawi
- - BPMC,
- - fipronil,
- - metolkarb,
- - MIPC, atau
- - propoksur.
0 Komentar