Apa itu Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)

Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) adalah tes psikologi yang menilai ciri-ciri kepribadian dan psikopatologi. Ini terutama ditujukan untuk menguji orang-orang yang dicurigai memiliki kesehatan mental atau masalah klinis lainnya. Meskipun awalnya tidak dirancang untuk diberikan kepada populasi non-klinis, dapat digunakan untuk menilai stabilitas psikologis pada pekerja dalam profesi 'berisiko tinggi' seperti pilot maskapai penerbangan, polisi atau pekerja di industri tenaga nuklir, meskipun menggunakannya dalam cara ini kontroversial.

 Administrasi

 MMPI saat ini umumnya diberikan dalam salah satu dari dua bentuk — MMPI-2, yang memiliki 567 pertanyaan benar/salah, dan MMPI-2-RF yang lebih baru, diterbitkan pada tahun 2008 dan hanya berisi 338 item benar/salah. Sementara MMPI-2-RF membutuhkan waktu sekitar setengah waktu untuk menyelesaikannya (biasanya sekitar 40 hingga 50 menit), MMPI-2 masih merupakan tes yang lebih banyak digunakan karena basis penelitiannya yang besar dan keakraban di kalangan psikolog. (Versi lain dari tes - MMPI-A - dirancang khusus untuk remaja.)

 MMPI dianggap sebagai instrumen psikologis yang dilindungi, artinya hanya dapat diberikan dan ditafsirkan oleh psikolog yang terlatih untuk melakukannya (Anda tidak dapat menemukan tes secara online). Meskipun umumnya dilakukan oleh komputer saat ini (dan tidak memerlukan keterlibatan profesional langsung selama administrasinya), tes psikologis hampir selalu didahului dengan wawancara klinis oleh psikolog yang melakukan tes tersebut. Setelah komputer menilai hasil tes, psikolog menulis laporan yang menafsirkan hasil tes dalam konteks riwayat orang tersebut dan masalah psikologis saat ini.

 Metodologi

 MMPI-2 dirancang dengan 10 skala klinis. yang menilai 10 kategori utama dari perilaku abnormal manusia, dan empat skala validitas, yang menilai sikap umum seseorang dalam mengerjakan tes dan apakah mereka menjawab butir-butir tes dengan cara yang benar dan akurat.

 10 Subskala Klinis MMPI-2, memerlukan jawaban atas pertanyaan tertentu pada tes dengan cara yang spesifik: 1. Hipokondriasis â€“ Melihat berbagai macam keluhan yang tidak jelas dan tidak spesifik tentang fungsi tubuh. 2. Depresi â€“ Mengukur depresi klinis, yang ditandai dengan moral yang buruk, kurangnya harapan di masa depan, dan ketidakpuasan umum terhadap kehidupan seseorang. 3. Histeria – Terutama mengukur lima komponen — kesehatan fisik yang buruk, rasa malu, sinisme, sakit kepala, dan neurotisisme. 4. Penyimpangan Psikopat â€“ Mengukur ketidaksesuaian sosial secara umum dan tidak adanya pengalaman yang sangat menyenangkan. 5. Maskulinitas/Feminitas â€“ Mengukur minat dalam pekerjaan dan hobi, preferensi estetika, kepasifan aktivitas, dan kepekaan pribadi. 6. Paranoia â€“ Terutama mengukur sensitivitas interpersonal, kebenaran diri secara moral, dan kecurigaan. 7. Psychasthenia â€“ Dimaksudkan untuk mengukur ketidakmampuan seseorang untuk menolak tindakan atau pikiran tertentu, terlepas dari sifat maladaptifnya. 8. Skizofrenia – Mengukur pikiran aneh, persepsi aneh, keterasingan sosial, hubungan keluarga yang buruk, kesulitan dalam konsentrasi dan kontrol impuls, kurangnya minat yang mendalam, pertanyaan yang mengganggu tentang harga diri dan identitas diri, dan kesulitan seksual. 9. Hypomania â€“ Dimaksudkan untuk mengukur tingkat kegembiraan yang lebih ringan, ditandai dengan suasana hati yang gembira tetapi tidak stabil, kegembiraan psikomotorik (misalnya, tangan gemetar) dan larinya gagasan (misalnya, rangkaian gagasan yang tak terbendung). 10. Introversi Sosial â€“ Mengukur introversi sosial dan ekstroversi seseorang. 

 Hambatan

 MMPI bukanlah ukuran yang valid untuk psikopatologi atau perilaku seseorang jika orang yang mengikuti tes melakukannya dengan cara yang tidak jujur ​​atau tidak jujur. Seseorang dapat memutuskan, untuk alasan apa pun, untuk melaporkan secara berlebihan (melebih-lebihkan) atau tidak melaporkan (menyangkal) perilaku yang dinilai oleh tes. Empat skala validitas dirancang untuk mengukur sikap dan pendekatan seseorang dalam mengerjakan tes:

 Kebohongan â€“ Skala Kebohongan dimaksudkan untuk mengidentifikasi individu yang dengan sengaja berusaha menghindari menjawab MMPI dengan jujur ​​dan terus terang.

 F â€“ Skala F ("F" tidak berarti apa pun, meskipun kadang-kadang keliru disebut sebagai skala Infrekuensi atau Frekuensi) dimaksudkan untuk mendeteksi cara yang tidak biasa atau atipikal dalam menjawab item tes, seperti jika seseorang mengisi tes secara acak.

 Kembali F â€“ Skala F Belakang mengukur masalah yang sama dengan skala F, kecuali hanya selama paruh terakhir pengujian.

 K â€“ Skala K dirancang untuk mengidentifikasi psikopatologi pada orang yang sebaliknya akan memiliki profil dalam kisaran normal. Ini mengukur pengendalian diri, dan hubungan keluarga dan interpersonal, dan orang-orang yang mendapat skor tinggi pada skala ini sering dianggap defensif.

Posting Komentar

0 Komentar