Interpretasi 16 PF (Personality Factors)by Raymond B. Cattel.
FAKTOR A : Orientasi kehangatan dan kedinginan sosial.
Karakteristik A+ (Affectothimic)
Digambarkan sebagai individu yang hangat, mudah bergaul, mampu berpartisipasi, dapat dipercaya, tampil apa adanya, memiliki perhatian terhadap orang lain, siap bekerjasama, periang
Karakteristik A- (Schizothimic)
Digambarkan sebagai individu yang kritis, subyektif, dingin, tidak dapat dipercaya, skeptis, pesimis, frigid, pemurung.
Faktor-faktor diatas mengukur derajat relasi dengan orang lain yang memiliki bagi dirinya terutama sebagai tujuan akhir dari dirinya.
Contoh :
A+ akan memberikan dukungan pada seorang profesional/ahli untuk menemukan posisi sosial dalam pekerjaannya. (Salesman, psikolog)
INTERPRETASI NILAI TINGGI DALAM FAKTOR A
Data intrapsikis
· Gambaran individu A+ sering ada pada individu yang bekerja pada lingkungan kompetisi (guru, social worker).
· Individu A+ seringkali memiliki nilai yang tinggi pada faktor F dan H
· Individu A+ menganggap lingkungan sosial sebagai kebutuhan utama
· Memiliki korelasi terhadap kreativitas dan prestasi akademik
Data interpersonal dan sosial
· Individu A+ lebih kooperatif, mampu beradaptasi, memiliki minat dan perhatian, mampu mempertimbangkan.
· Individu A+ memiliki hubungan interpersonal yang menyenangkan, seperti pernikahan bahagia, orangtua yang demokrasi, kesempatan kerja yang luas.
· Seringkali memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin karena banyak memberikan kontribusi bagi lingkungannya.
· Kekurangan dari A+ adalah mereka sangat tidak menyukai kesendirian, seperti misalnya pekerjaan administrasi.
Korelasi antara A+ score dan faktor-faktor lainnya
· A+ berkorelasi positif terhadap H+ (senang berpetualang, berani mengambil resiko, nekad)
· A+ berkorelasi positif terhadap Q2- (ketergantungan terhadap kelompok, bergabung dan mengikuti kelompok).
· A+ berkorelasi positif terhadap F+ (periang, antusias)
INTERPRETASI NILAI RENDAH DALAM FAKTOR A
Data intrapsikis
· Schizothimia dapat berarti emosi yang datar, digambarkan kurangnya afeksi sebagai suatu ketidakmampuan dalam berelasi sosial, tidak mudah bergaul dengan orang lain.
· Minat ditujukan lebih pada ide, obyek dan hewan. Mereka menolak kontak sosial dengan orang lain, bukan karena mereka malu atau terancam secara sosial, namun karena hal tersebut tidak memberikan keuntungan bagi dirinya.
· Gaya hidup individu A- memiliki variasi yang luas dibandingkan individu A+, seperti bagaimana dia menghabiskan waktunya dan mengembangkan minat-minatnya. Kombinasi dengan inteligensi yang tinggi à kemampuan untuk bekerja sendiri dengan konsentrasi yang tinggi dan mengurangi gangguan, mampu mengatur kesuksesannya dlm berkarier terutama dalam lingkungan ilmiah (contoh: kutu buku).
· Mereka mengarahkan seluruh energinya kedalam aktivitas non sosial. Mereka seringkali terjerumus kedalam hal-hal seksual dan relasi peer kelompok (contoh: narkotik).
· Seringkali mereka tidak disukai oleh orang lain karena tidak memiliki kompromi dengan standar, pandangan dan nilai-nilai hidup mereka. Ketidak luwesan ini sangat tergantung oleh situasi (contoh: seorang ilmuwan yang mencari kebenaran, hakim yang menjatuhkan hukuman).
· Segi positif dari A- adalah mendorong orang lain untuk disiplin dengan sikapnya.
Data Interpersonal dan sosial
· Ketidakmampuan untuk bersosialisasi ini tergambar dalam pembicaraan yang singkat.
· Profil yang mendukung A- adalah I+, yaitu sensitivitas emosional, memiliki kemampuan untuk berempati.
Korelasi antara A- score dan faktor-faktor lainnya
· A- berkorelasi dengan H- (pemalu, takut, ragu-ragu)
· A- berkorelasi dengan Q2+ (merasa cukup, mengambil keputusan sendiri)
· A- berkorelasi dengan F- (serius, sederhana, pendiam)
FAKTOR B : Kemampuan inteligensi
· B+ menggambarkan kemampuan berpikir abstrak (kapasitas mental yang tinggi, insight, mampu belajar cepat, kemampuan untuk beradaptasi secara intelektua, memiliki banyak minat intelektual, menunjukkan kemampuan mempertimbangkan dengan baik, moral yang tinggi dan tekun).
· B- mengambarkan kemampuan berpikir kongkrit (kapasitas mental yang rendah, tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah yang abstrak, tidak mampu mengorganisasikan kemampuan, pertimbangan yang buruk, mudah menyerah).
· Kemampuan kognitif lebih merupakan kemampuan yang sifatnya lahiriah dibandingkan dengan pengalaman.
0 Komentar