TIU Verbal Silogisme Pembahasan

Tes Intelegensi Umum Verbal Siogisme


1. Tujuan Tes

Tes Silogisme bertujuan mengukur kemampuan individu untuk menarik kesimpulan dari dua pernyataan yang diberikan.

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Didalam silogisme terdapat dua kategori premis dan satu kesimpulan.  Kedua  premis  itu  ialah premis umum (premis mayor) dan premis khusus   (premis minor).

Premis Umum ( =PU ) menyatakan jika seluruh anggota golon- gan tertentu (= semua A) mempunyai sifat ataupun hal tertentu ( =B ). Premis Khusus ( =PK ) menyatakan jika sesuatu ataupun seseorang ( =C ) merupakan suatu  anggota golongan tertentu itu ( =A ). Sedangkan simpulan ( =S ) menyatakan jika sesuatu atau seseorang itu ( =C ) mempunyai sifat ataupun hal tersebut pada B ( =B ).

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :

PU : A = B
PK : C = A
S : C = B

Misal :

PU   : Semua pemilik mobil wajib membayar  pajak.
PK      : Pak Wan memiliki sebuah mobil.
S         :  Pak  Wan  wajib  membayar  pajak.

2.  Tipe Soal

Silogisme mempunyai 2 tipe soal, yaitu :

1. Silogisme Negatif

Silogisme Negatif ditandai dengan adanya kata “bukan ataupun tidak” pada premis dan begitu juga simpulan. Jika satu premis pada silogisme bersifat negatif, maka simpu- lannya pun bersifat negatif juga.

Contoh  :

PU       : Semua penderita penyakit lambung tidak boleh me makan makanan yang pedas.
PK        :  Ridho  mengidap penyakit  lambung.
S       : Ridho tidak boleh memakan makanan yang pedas.

2. Silogisme Salah

Dalam suatu argumentasi harus berhati-hati menggunakan penalaran silogisme. Jika tidak berhati-hati dapat timbul masalah ketika menarik simpulan.

Jika merumuskan premis harus dengan cermat sebab kes- alahan sering terjadi pada penyusunan premis. Untuk menghindari kesalahan perlu diperhatikan peringatan dibawah ini:

·         Jika  terdapat  dua  premis  khusus, maka  tidak  bisa  ditar- ik simpulan yang dipercaya.

Contoh:

PK       : A = B : Pina diterima sebagai mahasiswa UINLA.

PK       : A = D : Pina remaja yang taat beribadah (bukan C)

S          : D = B(?) : Remaja yang taat beribadah diterima sebagai mahasiswa UINLA ?

Dari contoh tersebut di atas tidak terdapat PU.

·         Dalam PK, A tidak menjadi predikat. C tidak dihubung- kan dengan A, tetapi dengan B. Jadi, baik PU maupun PK dihubungkan dengan B. B menjadi predikat. Dari silogisme demikian, tidak bisa ditarik simpulan diper- caya.

Contoh  :

PU       : Semua A = B : Semua siswa jurusan administrasi perkantoran ialah wanita.

PK       : C = B : Annisa seorang wanita.

K          : C = A (?) Annisa seorang siswa jurusan adminis- trasi perkantoran ?

·    Jika terdapat dua  premis  yang  negatif,  maka  tidak dapat ditarik simpulan dipercaya.

Contoh:

PU   : semua A B : Semua katak tidak menyusui anaknya.

PK      : C   A : Kura – kura bukan katak.

K        : C = B (?) : Jadi kura – kura menyusui anaknya?

·         Jika PU tidak menyebutkan seluruh anggota golongan, tetapi hanya beberapa anggota golongan itu saja, tidak dapat ditarik simpulan.

Contoh:

PU : tidak semua A = B : Tidak semua orang di Kota Bali penganut agama Hindu.

PK   : C = A : Putu orang Bali.

K  : C = B (?) : Putu Penganut agama Hindu?

 3   Contoh Soal

1.     PU : Semua anak kelas  XII  suka  pelajaran Akuntansi
      PK : Pina anak kelas XII
      K    : Pina suka pelajaran Akuntansi 

2.      PU : Semua anak – anak suka makan buah
       PK : Nisa adalah anak-anak
       K    : Nisa suka makan buah 

3.      PU : Semua iklan ditampilkan di TV
      PK : Marjan adalah sebuah iklan
      K    : Iklan Marjan ditampilkan di TV 

4.     PU : Semua negara rumpun melayu berada di Asia Teng- gara
      PK : Indonesia termasuk rumpun melayu
      K   : Indonesia berada di Asia Tenggara

4 Tips dan Trik Mengerjakan

Untuk soal-soal PERBANDINGAN yang biasanya memiliki ciri-ciri memuat kata “lebih” atau “dari pada”, maka solusi TERMUDAH adalah dengan digambar/ ditulis.

Contoh:

Susilo paling pandai
Edy kalah pandai dibanding Leonardo,
Lonardo sama pandainya dengan Viki.
Viki lebih pandai dari Natsir

Silahkan gambar untuk  menemukan  jawabannya!  Kemudian anda tinggal cek jawaban.

Dalam soal-soal SILOGISME sering dijumpai kata-kata sementara atau semua. Jika anda menemui kata:

Sementara/ sebagian/ beberapa/ ada/ mungkin semua, maka artinya adalah TIDAK SEMUANYA atau MINIMAL SATU ANGGOTA.

(jika dalam gambar, gunakan 2 tanda panah).

Semua/ setiap, artinya adalah SELURUH ANGGOTA TANPA KECUALI.

(jika dalam  gambar,  gunakan 1 panah  saja).

Contoh:

Semua  karyawan  harus  hadir  dalam  rapat  rutin.
(artinya SELURUH karyawan hadir  dalam  rapat,  maka diberi 1 tanda panah).
Sementara office boy adalah karyawan.
(artinya TIDAK SEMUA adalah karyawan,  maka diberi 2 tanda panah, yaitu karyawan dan bukan karyawan).
Latihlah soal-soal  Silogisme  sebanyak-banyaknya mungkin, karena akan  membuat anda  akrab  dengan berbagai jenis dan model soal. Analisa  anda dalam   mengerjakan soal soal tersebut juga akan meningkat seiring dengan banyaknya latihan yang anda kerjakan

Posting Komentar

0 Komentar